SMB (Server Message Block) merupakan protokol standar yang dibuat oleh microsoft yang digunakan pada sistem Windows
. Fungsi SMB dalam Windows adalah sebagai protokol yang digunakan untuk membagi data, baik dari perangkat CD-ROM, hard disk, maupun perangkat keluaran seperti printer dan plotter untuk dapat digunakan bersama-sama.
Untuk keperluan yang sama Linux juga mengembangkan sebuah program yang mempunyai fungsi yang sama seperti SMB pada Windows.
Samba merupakan paket program yang berjalan pada sistem Linux yang mampu menerapkan protokol SMB pada platform
Linux. Samba mampu bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan dua komputer yang menggunakan sistem operasi yang berbeda, misalnya Windows dengan Linux.
CARA KERJA SAMBA
Samba terdiri atas dua program yang berjalan di background: SMBD dan NMBD. Secara singkat dapat disebutkan bahwa SMBD adalah file server yang akan menghasilkan proses baru untuk setiap client yang aktif sementara NMBD bertugas mengkonversi nama komputer (NetBIOS) menjadi alamat IP sekaligus juga memantau share yang ada di jaringan. Kerja SMBD sendiri diatur melalui file konfigurasi /etc/samba/smb.conf. Dengan membuat file konfigurasi yang tepat, Samba dapat dijadikan file server, print server, domain controller, dan banyak fungsi lainnya.
Dengan berkembangnya TCP/IP, maka NT 4.0 menambahkan satu feature yang disebut Windows Socket (Winsock.dll). Gunanya agar protokol NetBEUI yang tidak bisa
routing, bisa
run-over protokol yang bisa routing seperti TCP/IP. Para pengguna Novell Netware mungkin familiar dengan istilah “IPX encapsulated with TCP/IP”., nah seperti itulah proses NetBEUI yang run over TCP/IP.
Di sini letak keunggulan Samba, karena setiap proses RPC (Remote Procedure Call) membutuhkan satu protokol transport, maka begitu kita install protokol TCP/IP di Windows, kemudian kita jadikan IP address Samba sebagai WINS (Windows Internet Name Server) dari komputer itu, maka… voala… Windows akan menganggap mesin LINUX kita sebagai Windows.
WINS itu sendiri tidak lain adalah NetBIOS Name Service (NBNS). Yang melakukan proses Name Resolution dan Browsing. Memang, WINS = NBNS, yang merupakan servis di mana NetBIOS Name di-resolve ke IP address, mirip seperti DNS (Domain Name Service) yang me-resolve IP adress ke host name.
Kemampuan Samba
Samba mampu mengakses dan mengelola protokol Windows yang bernama SMB. Program samba sangat kompatibel pada sistem Linux dan dapat berjalan dengan baik pada sistem Windows. Samba dapat bertindak sebagai Master Browser, antara lain bertindak sebagai Local Master Browser atau Domain Master Browser. Misalnya, Windows dapat mengakses data pada Linux via Windows Explorer dan Linux dapat mengakses data pada Windows melalui Home Browser maupun Conqueror. Samba memiliki kemampuan khusus yang dapat diterangkan dalam tabel berikut.
Tabel 4.1 Kemampuan yang dimiliki Samba
Kemampuan Samba | Dukungan |
Backup Domain Controller | No |
Domain Master Browser | Yes |
File Server | Yes |
Local Master Browser | Yes |
Local Backup Browser | No |
Printer Server | Yes |
Primary Domain Controller | Yes ( untuk samba 2.1 atau yang lebih tinggi) |
Primary WINS Server | Yes |
Secondary WINS Server | No |
Windows 95/98 Authentication | Yes |
Keuntungan Menggunakan Samba
Sampai saat ini belum ada bahkan belum dikembangkan program sejenis yang mampu bertindak seperti samba, yang menghubungkan jaringan dengan sistem operasi yang berbeda seperti Linux dan Windows. Kemampuan dan kelebihan samba dapat disimpulkan sebagai berikut:
➢ Samba merupakan program yang bersifat open source dengan lisensi
GNU / GPL (
General Public Licence) , sehingga Anda bebas menggunakannya baik untuk pribadi maupun untuk komunitas yang besar seperti perkantoran maupun instansi pendidikan.
➢ Samba mampu menjembatani sistem operasi yang berbeda, yaitu komputer dengan sistem operasi Linux (Unix) dan Windows.
➢ Samba mampu mengoptimalkan mesin Linux seperti
PDC (
Primary Domain Controler), sehingga memiliki kemampuan yang mirip denagn kemampuan yang dimiliki oleh Windows NT.
➢ Samba dapat digunakan untuk saling berbagi sumber daya data baik dari CD-ROM, hard disk, disket, maupun perangkat penyimpanan lain, seperti flash disk dan lain sebagainya.
➢ Samba mampu menangani pembagian sumber daya perangkat keluaran seperti printer dan plotter, sehingga peralatan ini dapat digunakan secara bersama dalam jaringan.
➢ Samba mengizinkan komputer Windows untuk mengakses driver yang dimiliki oleh komputer Linux.
➢ Sebaliknya, komputer Linux yang menggunakan program samba dapat digunakan sebagai jembatan, sehingga Anda dapat memanfaatkan data yang di-sharing oleh komputer Windows.
➢ Selain itu, samba dapat membantu atau memberikan hubungan antarkomputer dengan teknik WINS
Name Server Resolution.
KONFIGURSI SAMBA PADA SLACKWARE
Secara default instalasi pada Slackware 12, telah terinstall paket samba 3.0.25b,
tapi samba yang terinstall ini belum dapat langsung berfungsi sebelum dikonfigurasi.
Cara konfigurasi samba sehingga bisa aktif di Slackware Box kita kurang lebih seperti dibawah ini.
# Kopi konfigurasi sample samba menjadi smb.conf
cp /etc/samba/smb.conf-sample /etc/samba/smb.conf
#Edit file smb.conf,
konfigurasi dibawah ini adalah konfigurasi yang sudah dirampingkan
vi /etc/samba/smb.conf
# isi file smb.conf setelah di edit kurang lebih seperti dibawah ini.
[global]
workgroup = Linuxku
server string = Slackware
security = share
log file = /var/log/samba.%m
max log size = 50
socket options = TCP_NODELAY
dns proxy = no
[Data]
Path = /data
browseable = yes
guest ok = yes
writeable = yes
[Data] adalah direktori sharing yang nanti akan muncul di folder network komputer lain. Path-nya di sesuaikan dan permission/attribut dari folder yang dimasukkan kedalam Path tersebut untuk mudahnya di set ke 777 (rwxrwxrwx).
#Ubah attribut file rc.samba sehingga dapat dieksekusi sewaktu proses boot.
chmod +x /etc/rc.d/rc.samba
#Start samba
/etc/rc.d/rc.samba start
Silahkan cek pada network neighbourhood komputer dengan OS Windows atau pada Network (dalam Finder) di Mac OSX maka akan muncul workgroup baru dan komputer dengan folder sharing di dalamnya.
Konfigurasi Samba Server Pada Debian
Installasi Samba
#apt-get install samba samba-client
akan muncul beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan konfigurasi samba seperti workgroup dan dhcp server, jawab sesuai dengan jaringan anda.
Menyiapkan User dan Directory
Kita sediakan user dan directory yang akan digunakan untuk directory sharing dan otentikasi, Untuk membuat directory baru menggunakan perintah
#mkdir share
Untuk membuat user baru sekaligus membuat passwordnya menggunakan perintah
#useradd lala
#smbpasswd -a lala
Menkonfigurasi File Konfigurasi Samba
File utama konfigurasi samba terletak pada
/etc/samba/smb.conf. Konfigurasi file sharing Anda dengan menambahkan :
#vim /etc/samba/smb.conf[SHARE]
path=/home/vanfier/share
browseable=yes
writeable=yes
valid users=lala
Test Konfigurasi
Untuk pengecekan Samba bisa menggunakan perintah berikut :
# testparm
Load smb config files from /etc/samba/smb.conf
Processing section “[homes]“
Processing section “[SHARE]“
Processing section “[printers]“
Processing section “[print$]“
Loaded services file OK.
Server role: ROLE_STANDALONE
Press enter to see a dump of your service definitions
Bila output Anda sama dengan diatas, maka konfigurasi Anda tidak terdapat error
Sekarang restart samba untuk mendapatkan effect konfigurasi yang telah anda buat
#/etc/init.d/samba restart
Untuk mengetahui lebih banyak tentang option konfigurasi samba, bisa dilihat dengan mengetikan
#man samba
Testing Samba
Untuk testing samba, dapat dilakukan pada terminal debian dengan menggunakan perintah berikut :
#smbclient -L //debianserver -U username
Untuk di windows bisa menggunakan perintah run
4.1 Daemon Program Samba
Anda terlebih dalulu harus memahami beberapa daemon dan distribusi dalam program samba sebelum mulai menginstal dan menggunakannya. Setelah program samba diinstal pada komputer Anda, secara standar samba akan memilki daemon bernama
smb yang terletak pada driver
/etc/rc.d/init.d (pada Linux Redhat). Apabila Anda menggunakan Linux Slackware, daemonnya bernama
rc.samba, yang akan disimpan pada folder
/etc/rc.d/. Anda harus menjalankan daemon tersebut untuk mengaktifkannya.
Selain daemon
smb (pada Redhat) dan
rc.samba (pada Slackware), masih terdapat 2 daemon tambahan yang secara
default (bawaan) memilki nama yang sama pada setiap distro Linux. Berikut adalah penjelasannya.
➢
smbd : adalah daemon yang menangani pembagian sumber daya berupa printer serta menyediakan autentikasi (authentication) dan otorisasi (authorization) pada SMB klien, baik pada Linux maupun Windows.
➢
nmbd : adalah daemon yang berfungsi untuk mendukung NetBios Name Service dan WINS. Daemon ini juga bekerja pada saat browsing pada klien Neighborhood.
Kedua daemon di atas sangat diperlukan dan harus selalu dijalankan bersama-sama dengan daemon utama smb atau rc.samba. Dalam prosesnya, keempat daemon diatas berjalan di belakang layar atau pada background.
4.2 Mendapatkan Program Samba
Anda dapat mendapatkan program samba dari CD Linux yang anda gunakan. Apabila Anda menggunakan Linux Redhat. Pada saat penginstalan Anda dapat langsung menginstalnya dari kolom ‘Windows File Server’ atau dapat langsung mendapatkan versi terbaru pada alamat
http://www.Samba.org.
4.3 Instalasi Samba
Setelah mendapatkan paket distro samba, Anda melakukan instalasi menggunakan samba pada komputer Linux. Pada komputer penulis digunakan Redhat 4.0. Didalam CD tersebut terdapat Samba-3.0.10-1.4E, dan samba-client-3.0.10-1.4E, Anda dapat menggunakan kedua paket tersebut untuk diinstal. Sebelum melakukan instalasi, ada beberapa hal yang mungkin perlu Anda ketahui, yaitu :
4.6.1 Melihat Status Instalasi
Jika Anda lupa, Anda dapat menganalisa keberadaannya dengan menggunakan perintah rpm. Rpm merupakan kependekan dari Redhat Package Manager, yaitu salah satu file compressed yang digunakan pada Linux, Terutama Linux Redhat. Anda dapat menggunakan perintah :
[root@red-nescafe deputy1]# rpm samba -qa | more |
Hasilnya kurang lebih akan tampak sebagai berikut :
[root@red-nescafe deputy1]# rpm samba -qa | more
samba-3.0.10-1.4E
[root@red-nescafe deputy1]# rpm samba-client -qa
samba-client-3.0.10-1.4E |
Apabila hasilnya kosong, itu berarti paket samba belum terpasang pada komputer, sehingga Anda harus menginstalnya jika ingin menggunakannya.
4.6.2 Melihat Versi Samba yang Terinstal
Selain mencari informasi paket samba yang telah terinstal, Anda juga dapat mencari informasi samba yang terinstal berdasarkan versinya dengan menggunakan perintah
smbd -V, V berarti versi, Perhatikan contoh berikut.
[root@red-nescafe ~]# smbd -V
Version 3.0.10-1.4E |
Berdasar hasil di atas, Anda dapat mengetahui bahwa samba yang sedang digunakan dan sedang aktif adalah
samba-3.0.10-1.4E.
4.6.3 Melakukan Uninstal pada Paket Samba
Jika versi dari paket samba yang terpasang pada komputer Anda sudah ketinggalan. And dapat menga-update-nya dengan versi yang terbaru. Anda dapat menghilangkan atau memindah paket samba yang telah terinstal dengan menggunakan perintah rpm. Ketikkan perintah berikut.
[root@red-nescafe ~]# rpm -e Samba
[root@red-nescafe ~]# rpm -e Samba-client
[root@red-nescafe ~]# rpm -e Samba -common |
Perintah di atas hanya dapat digunakan untuk memindah pada paket program yang mulanya menggunakan file compressed rpm. Jadi, perintah di atas tidak berlaku dengan paket samba yang mulanya berasal dari bentuk compressed
tar, bz, maupun
bzip2.
4.6.4 Menginstal Paket Samba Bentuk rpm
Distribusi yang disediakan oleh Linux Redhat berbentuk rpm, sehingga untuk mengekstraknya Anda harus menggunakan perintah rpm. Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut :
1. Masuklah sebagai super user atau root pada komputer Linux Anda.
2. Buatlah direktori pada /tmp, misal direktori yang akan digunakan adalah Sambafille.
[root@red-nescafe deputy1]# mkdir /tmp/Sambafile |
3. Ambil dan masukkan CD 1 dari Linux Redhat yang Anda miliki. Selanjutnya, lakukan mounting CD_ROM dengan cara berikut:
[root@red-nescafe deputy1]# monut /dev/cdrom /mnt/cdrom/
mount : blok device /dev/cdrom is wite-protected, mounting read only |
4. Masuklah pada folder Redhat. Guanakan perintah RPM untuk mendapatkan dirtibusi samba-nya.
[root@red-nescafe deputy1]# cd /mnt/cdrom
[root@red-nescafe cdrom]# cd RedHat/RPMS/
[root@red-nescafe RPMS]# |
atau dengan cara berikut:
[root@red-nescafe deputy1]# cd /mnt/cdrom/RedHat/RPMS/ |
5. Anda dapat memastikan keberadaan ditribusi samba pada direktori aktif dengan menggunakan perintah berikut :
[root@red-nescafe RPMS]# ls samba* -s
3975 samba-3.0.10-1.4E.i386.rpm
8157 samba-client-3.0.10-1.4E.i386.rpm
8223 samba-common-3.0.10-1.4E.i386.rpm |
6. Kemudian pindahkan ketiga distribusi samba tersebut pada direktori /tmp/Sambafile. Anda dapat menggunakan perintah berikut untuk memindahkannya.
# cp samba-3.0.10-1.4E.i386.rpm /tmp/Sambafile/
# cp samba-client-3.0.10-1.4E.i386.rpm /tmp/Sambafile/
# cp samba-common-3.0.10-1.4E.i386.rpm /tmp/Sambafile/ |
7. Apabila direktori samba yang akan dibutuhkan telah diperoleh, sekarang masuklah pada direktori /tmp/Sambafile. Pada direktori tersebut terdapat ke-3 distribuasi samba yang dibutuhkan. Perhatikan!
[root@red-nescafe RPMS]# cd /tmp/Sambafile/
[root@red-nescafe Sambafile]# |
8. Seperti langkah ke-5, Anda dapat memastikan keberadaan distribusi samba yang Anda salin dari CD Redhat dengan cara yang sama, yaitu dengan perintah
ls. perhatikan hasil berikut.
[root@red-nescafe Sambafile]# ls -s
3981 samba-3.0.10-1.4E.i386.rpm
8163 samba-client-3.0.10-1.4E.i386.rpm
8223 samba-common-3.0.10-1.4E.i386.rpm |
9. Installah server samba (samba-3.0.10-1.4E.i386.rpm) dengan cara berikut :
[root@red-nescafe Sambafile]# rpm -ivh samba-3.0.10-1.4E.i386.rpm |
Apabila berhasil Anda akan segera melihat hasilnya yang ditandai dengan proses berikut:
[root@red-nescafe Sambafile]# rpm -ivh samba-3.0.10-1.4E.i386.rpm
warning : samba-3.0.10-1.4E.i386.rpm V3 DSA signature :
NOKEY, key ID db12s81a
Preparing….########################################################## [100%]
package samba-3.0.10-1.4E is already installed |
10. Lakukan cara yang sama pada kedua file lainnya.
[root@red-nescafe Sambafile]# rpm -ivh samba-client-3.0.10-1.4E.i386.rpm
[root@red-nescafe Sambafile]# rpm -ivh samba-common-3.0.10-1.4E.i386.rpm |
11. Setelah semua diekstrak, Anda dapat memastikan hasil dari ekstrak tadi dengan cara berikut :
[root@red-nescafe ~]# rpm samba* -qa|more
samba-client-3.0.10-1.4E
samba-common-3.0.10-1.4E
samba-3.0.10-1.4E |
12. Setelah penginstalan dan semua paket samba telah terinstal dengan benar, sekarang program samba server telah terpasang pada komputer Anda. Selanjutnya, program samba server telah siap digunakan untuk komunikasi dengan sistem Windows.
4.6.4. Ekstrak dengan Paket yang lain
Tidak semua paket samba dikemas dalam bentuk rpm. Anda akan menemukan berbagai paket yang menjadi standar pada Linux, misalnya tar, gz, maupun bentuk tar.gz. Ketiga paket tersebut diatas dapat diekstrak dengan cara berikut :
1. Untuk paket
tar, Anda dapat langsung menggunakan perintah
tar untuk mengekstraknya, Contoh, Apabila Anda memilki paket samba dengan nama file
samba-latest.tar, maka perintah untuk mengekstraknya adalah :
[root@red-nescafe Sambafile]# tar xvf samba-latest.tar |
2. Untuk paket
gz, Anda dapat langsung menggunakan perintah
gz untuk mengekstraknya, Contoh, Apabila Anda memilki paket samba dengan nama file
samba-latest.gz, maka perintah untuk mengekstraknya adalah :
[root@red-nescafe Sambafile]# gunzip samba-latest.gz |
3. Untuk paket
tar.gz, Anda dapat langsung menggunakan perintah
gz untuk mengekstraknya, Contoh, Apabila Anda memilki paket samba dengan nama file
samba-latest.tar.gz, maka perintah untuk mengekstraknya adalah :
[root@red-nescafe Sambafile]# tar xvfz samba-latest.tar.gz |
Selain itu, Anda dpat mengekxtrak dan menjadikan file bentuk tar dengan perintah gunzip. Selanjutnya, Anda melakukan ekstrak akhir dengan perintah tar. perhatikan langkah berikut.
[root@red-nescafe Sambafile]# gunzip samba-latest.tar.gz
[root@red-nescafe Sambafile]# tar xvf samba-latest.tar |
Apabila Anda kurang jelas dengan penggunaan masing-masing program file compressed, Anda dapat membaca manualnya langsung dengan cara menuliskan
man [nama perintah].
4.6.5 Instalasi lewat X Window
Bagi Anda yang tidak terbiasa dengan perintah-perintah command line, Anda tidak perlu khawatir. Linux menyediakan program
Package Management (Paket Manajer) yang berfungsi untuk menambah atau menghilangkan paket program yang telah terinstal.
Anda akan menggunakan package management untuk menambahkan program samba. Untuk itu, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Masuklah pada program X Window, saat ini penulis menggunakan KDE. Kemudian loginlah menggunakan user sebagai root.
2. Masuklah pada program package management melalui menu
K à System Settings à Add/Remove Applications.
3. Pilih dan aktifkan check box yang bertuliskan ‘
Windows File Server‘. Perhatikan gambar berikut.
Gambar 4.6 Halaman Utama Package Management (Paket Manjer)
4. Untuk memastikan ketersediaan program samba didalamnya, Anda dapat mengklik tombol
Details yang berada pada sebelah kanan menu ‘
Windows File Server‘. Apabila tombol
Details diklik, maka halaman akan menampilkan ketersediaan file samba seperti gambar berikut.
Gambar 4.7 Halaman Detail pada Windows File Server
5. Apabila dukungan file program samba yang dibutuhkan telah ditemukan, maka Anda dapat menutupnya dengan mengklik tombol
Close
6. Bila telah selesai, klik tombol
Update untuk melakukan perubahan sistem Linux, sehingga proses instalasi program samba dilakukan oleh package management.
Setelah Anda selesai menginstal dan semua paket samba telah terinstal dengan benar, sekarang program samba server telah terpasang pada komputer Anda. Selanjutnya, program samba server telah siap digunakan untuk komunikasi dengan sistem Windows.
4.7 Konfigurasi Samba
Secara Standar, proses instalasi samba diatas akan tersimpan pada folder /etc/Samba. Pada folder tersebut terdapat beberapa file yang berhubungan dengan sistem samba, salah satunya adalah smb.conf. File smb.conf digunakan untuk mengkonfigurasi sistem samba. Perhatikan daftar file yang terdapat pada folder /etc/Samba.
Daemon yang digunakan untuk menjalankan program samba bernama smb, yang akan disimpan pada folder /etc/rc.d/init.d, sedangkan daemon smbd dan nmbd akan disimpan pada direktori /usr/sbin/smbd.
4.7.1 Mengenal File Konfigurasi Samba
File samba yang digunakan untuk mengkonfigurasi program smb.conf, terletak pada folder /etc/samba. Isi dari file smb.conf dapat dilihat pada contoh daftar berikut.
This is the main Samba configuration file. You should read the
# smb.conf(5) manual page in order to understand the options listed
# here. Samba has a huge number of configurable options (perhaps too
# many!) most of which are not shown in this example
#
# Any line which starts with a ; (semi-colon) or a # (hash)
# is a comment and is ignored. In this example we will use a #
# for commentry and a ; for parts of the config file that you
# may wish to enable
#
# NOTE: Whenever you modify this file you should run the command “testparm”
# to check that you have not made any basic syntactic errors.
#
#================== Global Settings ===========================
[global]
# workgroup = NT-Domain-Name or Workgroup-Name
workgroup = MYGROUP
…………………….
#====================== Share Definitions =====================
idmap uid = 16777216-33554431
idmap gid = 16777216-33554431
template shell = /bin/false
winbind use default domain = no
[homes]
comment = Home Directories
browseable = no
writable = yes
; [netlogon]
; comment = Network Logon Service
; path = /home/netlogon
; guest ok = yes
; writable = no
; share modes = no
[Profiles]
; path = /home/profiles
; browseable = no
; guest ok = yes
[printers]
comment = All Printers
path = /var/spool/samba
browseable = no
# Set public = yes to allow user ‘guest account’ to print
guest ok = no
writable = no
printable = yes
………………………………
;[myshare]
; comment = Mary’s and Fred’s stuff
; path = /usr/somewhere/shared
; valid users = mary fred
; public = no
; writable = yes
; printable = no
; create mask = 0765 |
Didalam file smb.conf di atas memiliki beberapa tipe file yang dapat dibagi menjadi 3 bagian, diantaranya adalah:
1. Baris yang didahului dengan
tanda pagar (#) merupakan teks yang bertindak sebagai keterangan atau komentar. Baris tersebut tidak akan dikerjakan pada saat samba diaktifkan.
2. Baris yang didahului dengan
tanda titik koma (;) merupakan tanda bahwa pesan setelahnya akan dinonaktifkan. Teks tersebut berupa perintah yang akan dinonaktifkan. Untuk mengaktifkannya, Anda dapat menghilangkan tanda titik koma (;).
3. Baris yang langsung ditulis
tanpa didahului
tanda (#) atau (;) akan disebut baris perintah dan akan dieksekusi saat program samba diaktifkan.
4.8 Menjalankan Daemon Samba
Jika Anda hendak menggunakan program samba, Anda harus mengaktifkan beberapa daemon samba seperti smbd, nmbd, smb. Caranya adalah sebagai berikut:
4.8.1 Menjalankan Secara Manual
Anda dapat mengaktifkan beberapa daemon samba secara manual atau dari perintah shell dengan sangat mudah. Langkah-langkahnya adalah :
1. Loginlah dengan menggunakan user tertinggi atau super user (root).
2. Anda harus menjalankan daemon smb yang ada pada folder /etc/rc.d/init.d, yaitu dengan mengetikkan perintah berikut :
3. Selanjutnya jalankan juga daemon smbd dan nmbd dengan menggunakan perintah berikut :
4. Setelah Anda menjalankan ketiga perintah diatas dan tidak mengalami kesalahan, sekarang komputer Anda telah siap berkomunikasi dengan sistem Windows.
Selain perintah untuk menjalankan daemon smb di atas, Anda juga dapat menggunakan beberapa perintah berikut untuk mematikan dan me-restart-nya.
● Merestart daemon samba
● Melihat kondisi daemon samba
● Mematikan daemon samba
4.8.2 Mengubah File rc.local
Beberapa perintah di atas sifatnya sementara. Apabila komputer direstart, semua service samba yang telah dijalankan akan dimatikan kembali. Anda dapat menjalankan ketiga daemon secara terus menerus tanpa harus menjalankan setiap komputer booting dengan cara menambahkan bebrapa baris perintah pada file rc.local yang terletak pada folder /etc/rc.d. Caranya adalah :
1. Loginlah dengan menggunakan user tertinggi atau super user (root).
2. Bukalah file
rc.local dengan editor vi atau vim. Perhatikan perintah berikut.
[root@red-nescafe deputy1]# vi /etc/rc.d/rc.local |
3. Tekan tombol
i (insert) atau tombol
insert pada keyboard untuk mengaktifkan editor vi menjadi writeable, kemudian tambahkan ketiga baris perintah yang fungsinya untuk menjalankan daemon samba. Berikut adalah baris perintah yang harus Anda tambahkan.
Gambar 4.8 Menambahkan Baris Perintah untuk menjalankan Daemon Samba pada Editor vi
4. Simpan dengan menekan tombol
Esc. Selanjutnya tekan tombol
shift +
:, dan tuliskan perintah
wq kemudian akhiri dengan
Enter untukmenyimpan konfigurasi file rc.local.
5. Restart komputer Anda. Setiap kali restart, komputer akan mengaktifkan daemon samba bernama
smbd, nmbd, smb.
4.8.3 Menjalankan Lewat Tool ntsysv
Anda juga dapat menggunakan program ntsysv yang secara standar telah disediakan oleh sistem Redhat. Ikuti langkah-langkah berikut :
1. Loginlah dengan menggunakan user tertinggi atau super user (root).
2. Pada shell root, masuklah pada program
ntsysv dengan cara mengetikkan perintah ntsysv pada command line. Perhatikan contoh berikut.
|
|
[root@red-nescafe deputy1]# ntsysv |
|
3. Selanjutnya Anda akan dihadapkan pada jendela utama program ntsysv. Perhatikan gambar berikut!
Gambar 4.9 Halaman Utama ntsysv
4. Arahkan pointer pada kolom yang bertuliskan
smb, kemudian tekan tombol spasi pada keyboard, sehingga smb akan diberi tanda
[*] yang berarti akan
diaktifkan. Perhatikan gambar berikut!
Gambar 4.10 Mengaktifkan Daemon smb dari Program ntsysv
5. Apabila telah selesai, Anda dapat memilih tombol OK dan mengkliknya. setiap kali komputer booting. daemon smb akan selalu dijalankan.
Be the first to like this.
Tinggalkan Balasan
Trackback this post |
Subscribe to comments via RSS Feed